Indonesia saat ini sedang dalam persiapan untuk memilih seorang pemimpin baru bagi bangsa dan negara. masing-masing calon pemimpin berusaha untuk menarik simpati dari rakyat untuk mendapatkan dukungan dalam pemilihan presiden nanti. Para pendukung masing-masing kubu juga gencar mempromosikan calon presiden yang di dukungnya. kondisi yang memprihatinkan adalah para pendukung sibuk saling membeberkan kejelekan dan aib dari calon lawannya. Sebenarnya saat ini rakyat dan bangsa Indonesia sangat tidak membutuhkan hal-hal seperti itu, informasi mengenai kejelekan atau aib seseorang, rakyat Indonesia lebih membutuhkan seorang pemimpin bangsa yang lebih memperhatikan kebutuhan rakyatnya, dan mempunyai program kerja yang baik bagi masa depan bangsa Indonesia, sebuah program kerja yang dapat meningkatkan kehidupan rakyat.
Ada beberapa permasalahan yang lebih penting terjadi dan dihadapi bangsa Indonesia saat ini, dimana hal-hal tersebut memerlukan penanganan secara lebih konkrit dan mendalam, yaitu :
- Masalah Korupsi, Korupsi merupakan tantangan perkembangan penting yang menimbulkan biaya ekonomi dan sosial di Indonesia. Tingkat korupsi di kalangan pejabat publik di Indonesia telah meningkat secara signifikan selama beberapa tahun terakhir. Tindak pidana korupsi yang paling umum adalah penyalah gunaan jabatan, pencucian uang dan penyuapan. Meskipun proses deregulasi yang sukses, Indonesia memiliki kerangka hukum dan kelembagaan yang lemah. Undang-undang anti-korupsi kekurangan dan tidak membahas penyuapan pejabat asing atau korupsi sektor swasta.
- Rendahnya Pertumbuhan Ekonomi, Pertumbuhan ekonomi suatu negara merupakan salah satu indikasi yang dapat digunakan untuk mengukur keberhasilan pembangunan negara tersebut. Pertumbuhan ekonomi dapat dilihat melalui tingkat produksi barang dan jasa yang dapat dihasilkan selama satu periode tertentu, Indonesia masih bergantung pada modal dari investasi pihak asing untuk menunjang kegiatan ekonominya. daya beli masyarakat sangat kurang dan terjadinya penurunan kegiatan ekonomi di masyarakat.
- Kesenjangan Penghasilan, Dalam masyarakat terdapat kelompok masyarkat dengan penghasilan tinggi dan kelompok masyarakat dengan penghasilan rendah. Masyarakat yang memiliki penghasilan tinggi mampu memenuhi kebutuhan hidupnya mulai dari kebutuhan primer, sekunder,hingga tersier. Sementara itu, kelompok masyarakat yang memiliki penghasilan rendah tidak mampu memenuhi kebutuhan hidupnya meskipun kebutuhan yang palingdasar.Perbedaan kelompok masyarakat dengan penghasilan tertentu menimbulkan permasalahan kesenjangan penghasilan. Oleh karena itu, diperlukan peran pemerintah dalam memeratakan penyaluran distribusi pendapatan. Hal ini dilakukan untuk meratakan kemampuan masyarakat dalam menikmati hasil pembangunan. Selain itu, upaya pemerintah dalam meratakan penghasilan bertujuan untuk mengurangi kesenjangandan kecemburan sosial masyarakat
- Inflasi, Berdasarkan data BPS, inflasi Indonesia padatahun 2011 saja sebesar 3,79%. Inflasi yang terjadi di Indonesia disebabkan tingginya permintaan , sementara permintaan barang dan jasa tidak diimbangi dengan kemampuan produksi dan juga karena kenaikan biayaproduksi. Inflasi ditandai oleh kenaikan harga barang dan jasa secara keseluruhan. Hal ini akan menimbulkan penurunan daya beli masyarakat terhadap barang dan jasa. Inflasi berdampak pada lesunya kegiatan perekonomian, melemahnya nilai rupiah, dan ketidak stabilan perekonomian negara. Berdasarkan sumbernya inflasi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu inflasi tarikan permintaan dan inflasi dorongan biaya
- Kemiskinan, Kemiskinan merupakan keadaan masyarakat yang tidak mampu memenuhi kebutuhan hidupnya.Kebutuhan hidup meliputi makanan, pakaian, tempat tinggal, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan sebagai akibat berkurangnya pendapatan masyarakat secara riil. Masyarakat mengalami penurunan daya beli barang-barang kebutuhan pokok secara umum. Akibatnya, masyarakat tidak dapat hidup secara layak sehingga taraf hidupnya menurun.
- Pengangguran, Secara umum pengangguran diartikan sebagai angkatan kerja yang tidak bekerja. Pengangguran merupakan rantai masalah yangdapat menimbulkan beberapa permasalahan pada suatu negara. Pengangguran disebabkan jumlah angkatan kerja yang tidak seimbang dengan jumlah lapangan kerja/kesempatan kerja. Akibatnya, banyak angkatan kerja yang tidak dapat terserap dalam lapangan pekerjaan sehingga menimbulkan pengangguran. pemerintah perlu mengusahakan kebijakan dibidang ketenagakerjaan, misalnya perbaikan kualitas tenaga kerja / sumber daya manusia, menciptakan lapangan pekerjaan, mendorong tumbuhnya investasi danmodal, menyediakan informasi lapangan pekerjaan, serta memberikan pelatihan dan keterampilan bagi tenaga kerja.
- Mendorong Pertumbuhan Industri, Tidak ada ekonomiberkembang dan mencapai status berpenghasilan tinggi sejak tahun 1950 tanpasektor industri yang kuat dan basis produksi yang beragam, baik industri besar maupun rumahan. produktivitas industri di negara berkembang cenderung untuk mengejar ketinggalan dengancepat dengan di negara maju, dan ini membuat industri pendorong kuatpertumbuhan, sayangnya, perekonomian Indonesia masih bergantung pada produksidan ekspor komoditas, harga yang cenderung volatile. Bahkan, manufakturIndonesia menyusut sebagai bagian dari PDB, ekspor, dan kesempatan kerja. Sektor Industri perlu didorong melaluiperaturan investasi yang lebih efisien, menciptakan peningkatan persaingan domestik daninternasional, dan pasar yang fleksibel.
- Mengurangi kesenjangan Ekonomi, Di negara-negara Asia yang berkembang pesat lainnya, ketimpangan pendapatan diIndonesia telah naik dalam dekade terakhir. Alasan utama adalah ketimpanganmeningkatnya kesempatan untuk mengakses layanan kesehatan, pendidikan,pekerjaan, keuangan, dan sistem peradilan. Hal ini tidak hanya memperburuk tingkat ketegangan sosial, hal itu juga limbah potensi manusia dengan menyangkal jalan miskin untuk mobilitas ekonomi dan sosial ke atas. harus memastikan bahwa semua orang Indonesia memiliki akses ke kualitas yang samadari layanan kesehatan dan pendidikan . Akses ini harus diberikan kepada semua orang sama, apakah orang tersebut muda atau tua; lahirdari orangtua miskin atau kaya; berada di lingkungan perkotaan atau pedesaan;atau tinggal atau menonaktifkan Pulau Jawa, yang merupakan rumah bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Mengurangi ketidak setaraan akan memerlukan memeriksa kembali distribusi sumber daya fiskal di seluruh negeri dan menentukan seberapa efektif mereka digunakan. Dan itu akan membutuhkan perluasan program bantuan sosial, meningkatkan penargetan mereka, danmeningkatkan keberhasilan mereka melalui peningkatan desain dan pengiriman.
- Kebijakan bidang Energi lebih baik, Kebijakan dibidang energi harus jauh lebih bijaksana dalam menghilangkan subsidi BBM dan menekankan sumber energi alternatif yang rendah karbon, termasuk panas bumi, tenaga air,biomassa, angin, dan energi surya serta gas konvensional. Harga sumber daya alam secara lebih umum harus mencerminkan tidak hanya kelangkaan mereka, tetapi juga kepada biaya sosial dan lingkungan masyarakat. Investasi publik di bidang pertanianharus berfokus pada peningkatan hasil dan tanaman-nilai yang lebih tinggi sambil mengurangi limbah dan pembusukan antara pertanian dan konsumen. Dana lokasi anggaran untuk perlindungan lingkungan dan program konservasi perlu ditingkatkan lebih lanjut
- Pemberdayaan Ekonomi Rakyat, Pemberdayaan Ekonomi rakyat dengan menggali potensi-potensi kemandirian dan pengembangan ekonomi Rakyat melalui pemberdayaan dan pengembangan ekonomi strategis dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam/Agraria secara Adil dan Berkelanjutan, yang berlandaskan pada subtansi yang dimaknai bahwa Pengembangan Ekonomi Kerakyatan berlandaskan pada ” Alat Produksi/Faktor Produksi dan Proses Produksi ” tetap berada dalam pembinaan pemerintah
- Mengembangkan ekonomi strategis berbasis potensi lokal masyarakat.
- Menumbuh kembangkan model-model pengembangan ekonomi rakyat atas dasar keswadayaan dan kemandirian.
- Penguatan – penguatan institusi dan kelembagaan ekonomi dalam masyarakat dalam rangka menumbuhkan sistem perekonomian kolektif dan penguatan permodalan secara swadaya dan mandiri.
By :
Andy Satyakusuma
No comments: